Pemalu Parah

 Saya termasuk orang yang pemalu, bahkan sering merasa takut jika harus bertemu dengan orang baru dalam suasana baru.

Di tahun 2022 saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di UGM. Dan beberapa waktu lalu, salah satu teman kuliah mengajak bertemu dan berkumpul.

Jujur saja ini membuat rasa malu dan takut saya muncul ke permukaan, sebab kami belum pernah bertemu.

Namun, saya teringat dengan nasihat Teh Indari, "membangun koneksi itu penting!" begitu ujarnya. Jadilah saya, mau tidak mau, berani tidak berani, harus datang ke medan perang yang bernama bertemu dengan orang-orang baru.

Saya menyetujui pertemuan dan perkumpulan yang segera diadakan keesokan harinya. Tentu saja ini membuat saya gelisah. Seolah saya sedang menghadapi maut yang nampak dengan jelas di depan mata. Maka, saya harus mempersiapkan pedang bernama mental untuk menghadapi pertemuan itu.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan bertemu orang-orang baru. Kata psikolog, bertemu orang baru dapat menjaga kesehatan mental. Tapi, bagaimana jika kondisi itu berbalik dengan kondisi saya. Saya acap merasa terancam jika harus bertemu dengan orang baru. Entah mengapa saya merasa sangat malu. Padahal saya hanya bertemu saja lho ini, tidak sampai mengumbar aib. Astaghfirullah.

Terkadang saya juga merasa seperti pengecut dalam film-film. Bedanya kalau pengecut dalam film itu tidak berani mengungkapkan cintanya kepada sang pujaan hati. Nah kalau saya, tidak berani bertemu dengan orang baru.

Meski demikian, saya tidak ingin dicap sebagai pengecut, saya adalah pemalu parah. Seseorang yang memiliki rasa gugup berlebih ketika bertemu dengan orang-orang baru. Pada akhirnya, saya harus memaksa diri untuk tetap bertemu dengan orang baru, seperti teman kuliah ini. Lah, kalau saya tidak memaksa diri, gimana jadinya nanti? Lha wong pada akhirnya kita juga akan tetap bertemu sebagai teman satu kelas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Investasi Ilmu, Emang Ada?

Tiga Poin Terakhir dalam Journal Activities

Indscript Creative dalam Sosial Media