Tetap Memiliki Mimpi Walau Sudah Menikah? Kenapa Tidak?!

 Sebagai seorang perempuan, memiliki mimpi bukanlah hal yang mustahil dan bermasalah meskipun perempuan telah menikah dan memiliki anak. Justru mimpi harus tetap dipupuk dan disirami pun dirawat agar tetap tumbuh dan menghijau di sanubari.

Segala sesuatu yang Anda impikan harus tetap tertancap di pikiran dan hati agar tidak mudah hilang. Anda bisa memulainya dengan membuat list mimpi yang ingin dicapai. Letakkan list mimpi Anda pada papan yang mudah terlihat oleh mata sehingga Anda dapat membacanya setiap hari.

Ah, lebih baik saya menyerah, di rumah saja mengurus suami dan anak.

Perempuan itu seharusnya di rumah mengurus keluarga.

Mungkin Anda pernah memiliki perasaan semacam itu. Menyerah sebelum berperang. Atau bisa jadi menyerah saat di tengah medan perang. Bahkan, tidak sedikit di masa kini yang masih beranggapan bahwa istri dan ibu yang baik adalah perempuan yang selalu mengurus rumah dan keluarganya di rumah, bukan yang sibuk dengan kerjaan!

Pernyataan semacam itu belum tentu benar. Kalau memang perempuan dilarang bermimpi dan cukup di rumah saja, maka sia-sialah usaha RA Kartini. Perempuan juga berhak dan tidak mustahil untuk berkarier dan menjadi ibu juga istri yang baik ketika di rumah. Anda dapat melihatnya dari menteri keuangan: Sri Mulyani. Jurnalis ternama: Najwa Shihab. Motivator penuh semangat: Merry Riana. Pebisnis penyuka warna merah: Indari Mastuti.

Dalam hal memiliki mimpi, bermimpilah yang baik-baik. Seperti yang dituliskan oleh Indari Mastuti selaku founder dan CEO Indscript Creative Bandung dalam postingan Instagramnya.

Jangan main-main sama mimpi!

Mimpi baik akan terwujud, mimpi buruk pun bisa terwujud.

Maka mulailah memimpikan hal baik sebanyak mungkin agar kehidupanmu membaik.

Dalam hal membangun mimpi, pasti ada saja orang-orang yang mencibir dan berkata “apa yang kamu mimpikan itu mustahil.” Jangan berkecil hati, selama Anda berusaha untuk mewujudkannya, semuanya menjadi mungkin. Mimpi Anda bisa terwujud.

Seperti halnya Indari Mastuti, ia mengabaikan cibiran orang-orang dan terus berkata dalam hatinya bahwa mimpinya sangatlah mungkin terjadi. Hingga akhirnya satu per satu mimpinya terwujud.

1.      Karier

Salah satu mimpi Indari Mastuti adalah ingin menjadi seorang penulis. Ia telah memimpikan ini sejak kecil. Kala itu omongan “mimpimu mustahil” tentu saja pernah didengar oleh perempuan penyuka warna merah ini. Akan tetapi, Indari Mastuti tidak pernah menyerah dan membuktikan bahwa dirinya bisa mewujudkan mimpinya selama hatinya terus optimis.

Mimpi menjadi seorang penulis akhirnya terwujud ketika pendiri Indscript Creative Bandung ini berada di bangku SMA. Ia menulis banyak artikel dan dimuat oleh majalah dan koran. Karir menulisnya tidak berhenti sampai di situ, pada tahun 2004 buku solonya telah terbit.

2.      Bisnis

Memiliki bisnis sendiri sudah menjadi salah satu mimpi Indari Mastuti. Ia merintis dari awal usaha yang didirikannya bernama Indscript Creative sejak tahun 2007. Awalnya Indscript berdiri sebagai agen yang menjadi jembatan antara penulis dengan penerbit. Bisnisnya kini telah berkembang bahkan sampai memiliki sekolah perempuan dan membuka kelas untuk ibu-ibu yang menyukai bisnis dan menulis. Indscript Creative Bandung kini menjadi pionir bagi ibu-ibu yang memiliki mimpi dan ingin tetap berkarya.

3.      Bertemu Artis dan Tokoh Indonesia

Apakah Anda pernah bermimpi untuk bertemu dengan idola? Mimpi Anda bisa terwujud selama Anda yakin bahwa mimpi itu tidak mustahil. Sama seperti Indari Mastuti yang bermimpi untuk bertemu dengan artis dan tokoh di Indonesia. Karena keuletan dan mimpinya yang tak pernah dipadamkan, pada tahun 2011 ia telah bertemu dengan banyak artis dan tokoh Indonesia, seperti salah satunya adalah Merry Riana, motivator perempuan dengan buku best seller-nya Mimpi Sejuta Dollar.
Indari Mastuti bersama Merry Riana Instagram/@indarimastutirezky

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Investasi Ilmu, Emang Ada?

Tiga Poin Terakhir dalam Journal Activities

Indscript Creative dalam Sosial Media