Belajar Tegas dari Indari Mastuti

 Rasa “tidak enak” yang melekat dalam diri manusia membuatnya sering berkubang pada sebuah ruang bernama ketidakpastian. Ketika manusia dengan rasa “tidak enakan” ini membuat janji dengan orang yang sering mengundur janji, mereka tetap menunggu dalam ketidakpastian. Walhasil, Anda yang dirugikan.

Bagi Anda yang selalu merasa “tidak enakan” dengan orang lain, sekarang saatnya untuk menghilangkan perasaan itu. Memang tidak mudah pada awalnya, tetapi ini perlu Anda lakukan agar Anda tidak terlalu lama berkubang dalam ketidakpastian.

Tegas pada diri sendiri memang perlu. Banyak dari orang sukses mengetahui batasan rasa “tidak enakan” dirinya kepada orang lain. Mereka, para orang sukses, mengetahui kapan harus berani mengambil keputusan untuk berhenti dari rasa “tidak enakan.”

Dalam hal ini, Anda bisa mencontoh dari Indari Mastuti selaku founder dan CEO Indscript Creative Bandung. Indari Mastuti atau sering disapa Teh Indari, memberlakukan sebuah batasan dan keputusan berhenti dari rasa “tidak enakan” agar segala yang direncanakan ke depan tidak terganggu.

Anda pasti sudah tahu siapa itu Indari Mastuti bukan? Seorang perempuan gigih yang tidak pernah menyerah dalam dunia literasi dan berkecimpung di dunia bisnis dengan mendirikan sebuah usaha bernama Indscript Creative Badung.

Indari Mastuti founder dan CEO Indscript Creative Bandung Instagram/@indarimastutirezky

Sebagai perempuan yang memiliki bisnis, sudah barang tentu membangun jejaring atau networking sangat perlu untuk dilakukan. Bisa jadi sebuah networking adalah sebuah kewajiban untuknya. Tetapi, networking yang dilakukan oleh Indari Mastuti tidak sembarangan. Ia juga tetap memilih dan memilah siapa yang bisa diajaknya bekerja sama dan kepada siapa ia harus berhenti untuk melakukan kerja sama.

Ini adalah tips yang bisa Anda terapkan dalam diri Anda di lingkungan pekerjaan Anda. Tentu saja hal ini memiliki keuntungan tersendiri.

Dalam sebuah postingan di akun miliki Teh Indari @indarimastutirezky ia menuliskan dalam captionnya bahwa ia tahu kapan akan berhenti melakukan.

Tidak hanya itu, ia juga memberikan beberapa contoh yang dimaksud dengan tahu kapan akan berhenti melakukan itu.

Jika saya mengontak orang, janjian, lalu beberapa kali terlihat kurang semangat orang yang dikontak, saya akan berhenti membuat janji dengannya. Tulisnya di caption Instagram.

Nah, Anda bisa meniru contoh di atas. Hilangkan rasa “tidak enakan” agar Anda tidak berkubang pada ruang ketidakpastian. Bayangkan jika Anda memiliki kasus serupa dengan Teh Indari Mastuti. Anda melakukan janji dengan orang lain, namun Anda mengetahui bahwa orang yang membuat janji dengan Anda nampak tidak bersemangat untuk bertemu atau bekerja sama dengan Anda. Bukankah sebaiknya Anda berhenti untuk menghubungi orang tersebut.

Membatasi diri dan mengurangi rasa “tidak enakan” akan membuat Anda merasa lega. Lantas apa keuntungan lainnya ketika Anda berani memberikan batasan dan mengetahui kapan harus berhenti seperti yang dilakukan Teh Indari Mastuti? Yuk, baca sampai akhir!

1.      Tahu kebutuhan Anda

Anda pasti pernah mengalami sebuah dilema dalam menentukan sesuatu. Misal, Anda melakukan janji temu tetapi orang yang melakukan janji dengan Anda sering mengundur waktu janji.

Jika Anda adalah orang yang “tidak enakan,” Anda akan merasa bingung dalam mengambil keputusan. Berbeda halnya jika Anda tegas untuk berhenti melakukan janji temu dengan orang tersebut. Anda akan mengetahui bahwa kebutuhan Anda tidak hanya pada janji orang tersebut.

2.      Bebas dari Ketidakpastian

Ketika Anda memiliki ketegasan dan berani mengambil keputusan untuk berhenti, Anda akan terbebas dari ruang ketidakpastian. Seperti contoh janji temu di atas. Jika Anda tidak tegas, maka Anda berada di posisi tidak tahu kapan tepatnya janji temu itu akan terpenuhi. Tetapi, jika Anda tahu bahwa hal itu perlu dihentikan, maka Anda akan terbebas dari ruang ketidakpastian, dan membuka ruang lain untuk melakukan janji temu dan kerja sama bersama orang yang lebih konsisten.

3.      Tidak menyulitkan orang lain

Sebagai manusia sosial, sudah barang tentu Anda dituntut untuk bisa memberikan sebuah keputusan. Keputusan ini tentu saja tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kepentingan khalayak. Jika Anda memiliki ketegasan dan mengetahui “kapan harus berhenti melakukan” seperti yang dilakukan oleh Teh Indari Mastuti, maka Anda tidak membuat orang lain menunggu terlalu lama akan keputusan Anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Investasi Ilmu, Emang Ada?

Tiga Poin Terakhir dalam Journal Activities

Indscript Creative dalam Sosial Media