Ketakutan-Ketakutan Penulis Pemula

 Banyak sekali pertanyaan mengenai, “Gimana sih caranya biar bisa nulis?”

Mungkin beberapa dari Anda juga pernah bertanya tentang hal yang sama seperti yang disebutkan di awal. Menulis memang bukan perkara mudah. Tetapi, bukan berarti menulis tidak bisa dipelajari. Semua orang bisa menulis asalkan memiliki tekad yang kuat dan tekun menulis. Niat saja tidak cukup.

Founder Indscript Creative, Indari Mastuti memberikan satu tips ampuh untuk para pemula yang mengalami ketakutan-ketakutan dalam hal menulis. Apa saja rasa ketakutan penulis pemula itu?



1.      Tulisan Jelek

Banyak dari penulis pemula yang merasa takut jika tulisannya jelek. Lantas minder, dan akhirnya tidak jadi menulis.

Tidak jarang dalam kelas menulis untuk para pemula yang merasa minder meskipun di awal telah menunjukkan rasa menggebu untuk menulis. Rasa ini muncul karena sang penulis pemula belum pernah menulis sebelumnya.

Tidak ada penulis yang tulisannya sempurna begitu saja. Semua butuh latihan dan konsisten dalam menulis.

Sebagai latihan konsistensi menulis, Anda bisa melakukannya dengan menulis setiap hari di buku harian. Ceritakan segala yang terjadi selama satu hari penuh, dan lakukan minimal selama satu bulan. Lalu, bacalah kembali. Anda akan menemukan sebuah kemajuan dalam tulisan Anda.

Lakukan menulis di buku harian Anda secara konsisten tanpa absen. Lantas, ikuti kelas menulis untuk penulis pemula.

 

2.      Tidak Dibaca

Ketakutan kedua bagi para penulis pemula adalah takut jika tulisannya tidak dibaca. Dari sinilah tekad itu diperlukan. Jika Anda memiliki tekad untuk menulis, Anda tidak akan menemukan ketakutan ini dalam diri Anda.

Tidak penulis yang bukunya best seller begitu saja. Semuanya membutuhkan waktu. Dan sadarilah bahwa waktu setiap orang itu berbeda-beda.

 

3.      Tidak laku

Banyak dari penulis pemula yang mengikuti penulisan antologi. Antologi adalah program menulis yang dibukukan dan penulisnya terdiri dari beberapa orang. Cerita dalam antologi berbeda-beda namun memiliki tema yang sama.

Dalam hal penjualan buku antologi biasanya dilakukan oleh masing-masing penulis. Tetapi, ada pula agen atau toko buku yang menjual antologi. Beberapa dari penulis pemula merasa takut jika buku hasil karyanya yang ditulis bersama-sama dengan orang lain tidak laku dijual.

Minder masih menjadi permasalahn utama. Ketakutan pertama dan kedua kembali menghantui. Sebaiknya, percaya diri saja ketika menjual hasil karya sendiri.

 

4.      Kritik Menukik

Kritik tidak lepas dari para penulis. Tidak sedikit dari penulis pemula yang tidak siap mendapatkan kritik pedas dari pembaca.

“Tulisan kayak gini kok dibukukan.” Mungkin Anda pernah mendengar kritik menukik seperti itu. Di sinilah mental penulis dibentuk. Seorang penulis sudah pasti tidak lepas dari kritikan.

Indari Mastuti yang menggagas berdirinya bisnis Indscript Creative Bandung yang menawarkan jasa kepenulisan juga pernah mendapat kritik tajam menukik. Tetapi, Indari Mastuti tidak pernah menyerah. Karena ketekunannya di bidang kepenulisan, akhirnya ia mendirikan sebuah bisnis yang bernama Indscript Creative. Bisnis ini menjadi jembatan penghubung antara penulis dan penerbit.

 

Ketakutan yang dialami oleh penulis pemula seringkali membuat tulisannya menjadi tidak pernah selesai. Menulis berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun tetapi akhirnya tidak tuntas sebab ketakutan seperti di atas selalu menghantui dirinya.

Dari beberapa ketakutan yang telah disebutkan di atas, Indari Mastuti memberikan satu tips yang ampuh untuk para penulis pemula. Tips ini ia sampaikan dalam video yang diuggah di akun Instagram miliknya @indarimastutirezky.

“Yang harus dilakukan adalah buang rasa takut itu!” saran Indari Mastuti.

Untuk mengatasi segala ketakutan itu dan agar tulisanmu selesai adalah dengan membuang semua rasa takutmu itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Investasi Ilmu, Emang Ada?

Tiga Poin Terakhir dalam Journal Activities

Indscript Creative dalam Sosial Media