Lampu Rem yang Meresahkan

 Sebagai pengendara sepeda motor, saya acap menemui hal-hal menarik di jalanan. Mulai dari lampu sen ibu-ibu yang sudah menjadi keresahan masyarakat umum, sampai lampu rem bagian belakang yang warnanya kuning.

Untuk lampu sen dari pengendara sepeda motor yang ke kiri ternyata belok kanan, saya sudah bisa mengantisipasinya. Lah, sekarang ini saya menemukan hal baru yang meresahkan juga bagi saya. Lampu rem sepeda motor yang berwarna kuning.

Saya termasuk orang yang suka memperhatikan tanda-tanda. Contohnya, kalau ada kendaraan di depan saya, ketika akan mengerem apalagi ngeremnya dadakan saya pasti melihat dari lampu rem bagian belakang yang segera menyala dengan warna merang terang. Tetapi, akhir-akhir ini saya merasa resah ketika pengendara sepeda motor di depan saya lampu remnya berwarna kuning terang.

Sungguh warna lampu bagian belakang itu membuat saya resah dan bingung. Betapa tidak? saya jadi tidak tahu apakah si pengendara akan berhenti atau tidak.

Waktu itu saya pulang dari kuliah di sore hari, saat melewati jalanan di dekat Balaiyasa, kondisi jalanannya sepi, hanya ada dua pengendara sepeda motor, saya dan si mbak-mbak pengendara sepeda motor dengan lampu rem berwarna kuning. Dari kejauhan, saya sudah merasakan keresahan. Waktu itu kecepatan saya hanya 40km/jam, saya jadi mamang dalam berkendara. Yang seharusnya saya merasa nyaman selama perjalanan pulang, malah jadi resah gara-gara melihat lampu rem pengendara di depan saya berwarna kuning.

Apesnya lagi, si mbak ini mengerem dengan sangat mendadak. Saya yang tidak ada persiapan, sebab saya menduga si mbak ini tidak akan mengerem dengan mendadak, saya akhirnya membelokkan setir ke arah kiri biar tidak menabrak si mbak-mbak. Alhasil, saya hampir nyusruk ke tanah di pinggir bagian utara jalan. Beruntung tidak ada penjual es di sana, beruntung lagi saya tidak jatuh.

Hal-hal seperti ini sungguh disayangkan. Selain membuat orang lain celaka, juga menimbulkan rasa benci yang mendalam. Untung saja saya orangnya sabar, tidak sampai keluar kata-kata kotor. Saran saya untuk si mbaknya, dan mungkin juga Anda yang lampu remnya berwarna kuning terang atau putih, tolong ya diganti yang sesuai standar. Kasihan lho kalau banyak korban yang seperti saya ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Investasi Ilmu, Emang Ada?

Tiga Poin Terakhir dalam Journal Activities

Indscript Creative dalam Sosial Media