Ilusi Gerak di Depan Mata

 

"Ayo, main lagi!"

Awan bergulung dengan penuh keceriaan. Matahari pagi masih berada di tahap teduh. Cahayanya tak menyilaukan, tetapi meneduhkan. Langit biru mengintip samar di balik awan putih susu. Tawa Tasya yang berlarian sambil membawa boneka kesayangan. Gigi gingsulnya nampak jelas ketika ia membuka mulut untuk tertawa dan berbicara. Matanya begitu cerah dan penuh semangat, seperti soldadu yang akan memenangkan peperangan.

Rambutnya yang bergelombang bergoyang-goyang karena tubuhnya yang terguncang akibat berlari. Poninya berayun ke kanan dan ke kiri sesuai hentakan kaki yang memijak lantai rumah selama berlari-lari.

"Kamu sedang bermain dengan siapa, Nak?" tanya sang ibu.

"Dengan Ana, Bu." Telunjuk Tasya mengarah pada samping tangga kayu. Sebuah guci besar ikut bertopang di sana.

Sang ibu memicingkan mata. Tidak ada siapa-siapa di sana. Hanya guci besar dengan tumbuhan daun hijau sebagai pemanis dan pengisi ruang kosong di bawah tangga kayu.

"Kok ibu tidak melihat siapa-siapa ya?" tanya sang ibu heran.

Tasya memandang ke arah Ana yang kini berdiri di belakang guci besar. Ana seolah sedang bersembunyi. Bermain petak umpet.

"Oh, itu karena Ana sedang bersembunyi, Bu. Ayo, Ana, kita main lagi!"

Tasya kembali berlari. Ana keluar dari balik persembunyian. Mengikuti setiap loncatan-loncatan langkah lari Tasya. Tasya lalu berdiri di balik sofa, berlari lagi dan berhenti di hadapan Ana yang dihadang meja kotak, lalu berlari lagi. Mengecoh sang lawan agar tak menyentuh anggota tubuhnya. Menghindari sentuhan Ana yang membuat Tasya kalah dalam permainan.

Sang ibu tidak mengerti permainan macam apa yang sedang dipermainkan oleh Tasya. Seperti petak umpet, tetapi Tasya tidak bersembunyi.

Sang ibu memandang Tasya heran. Tidak ada siapa-siapa di sana. Tidak ada anak selain Tasya di sana. Sang ibu hanya melihat Tasya yang berlari-lari sendirian. Tetapi, mengapa seolah ada anak lain yang sedang mengejarnya?

Sang ayah turun dari tangga kayu. Bersiap berangkat ke kantor. Namun, ia melihat istrinya yang tampak berdiri kebingungan. Lantas mendekati sang istri sambil memeluknya dari samping.

"Ada apa?"

"Sayang, apa kamu melihat Tasya sedang bermain dengan siapa?"

Sang suami memandang ke arah sofa. Arah pandangan sang istri yang sedari tadi ditatapnya tak henti-henti.

"Sayang, tak ada siapa-siapa di sana."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Investasi Ilmu, Emang Ada?

Tiga Poin Terakhir dalam Journal Activities

Indscript Creative dalam Sosial Media