Mengatasi Writer’s Block ala Indari Mastuti

 


Siapa yang tidak kenal dengan Indari Mastuti. Perempuan pebisnis, pecinta warna merah, perempuan penuh semangat, dan penggerak ibu-ibu untuk berbisnis dan menyukai tulisan. Seorang pionir bagi ibu-ibu yang menyukai bisnis dan tulisan.

Indari Mastuti atau akrab disapa Teh Indari membentuk komunitas bagi para ibu yang ingin berbinis dan juga menulis. Komunitas ini berada di bawah naungan Indscript Creative Bandung. Komunitas Ibu-Ibu Doyan Bisnis adalah nama komunitas yang dibentuknya dan berjalan selama lebih dari 10 tahun.

Dalam komunitas ini Teh Indari memberikan tips dan trik kepada para ibu. Mulai dari copywriting, teknik menulis, tips mengasah tulisan menjadi lebih baik setiap hari, tips menggali ide, dan masih banyak tips dan trik lainnya.

Sebagai seorang pengusaha, Teh Indari juga aktif menulis. Lebih dari 300 buku telah ditulisnya. Mulai dari biografi hingga motivasi. Nah, pasti Anda bertanya-tanya “kok bisa ya Teh Indari menulis sebanyak itu? Gimana caranya?”

Saya pun juga pernah terbesit pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Rasa terkejut juga kaget pasti menyertai. Bagaimana bisa seorang perempuan yang memiliki anak dan bisnis menulis begitu banyak buku? Pertanyaan dan penasaran ini akan terjawab dengan tips dan trik dari Teh Indari.

Sebagai seorang penulis, yang mungkin saat ini Anda juga sedang mencoba menulis pasti pernah merasakan Writer’s Block. Writer’s Block adalah kebuntuan seorang penulis atau mandeg ide alias buntu ide.

Ketika mengalami kebuntuan dalam menulis, Anda pasti merasa stres, galau, dan bingung. Stres karena ide tidak segera muncul, sudah mencari ke mana-mana, tapi hasilnya nihil.

Tidak dipungkiri, Teh Indari juga pernah mengalaminya, lho! Penulis besar pun pernah mengalami kebuntuan ide. Lantas apa yang mereka lakukan? Nah, berikut tips dari Teh Indari untuk mengatasi Writer’s Block.

1.      Tulis semua ide

Pada suatu saat, ide pernah muncul dengan riang gembira dan begitu banyak. Maka, hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk mencegah terjadinya Writer’s Block adalah menulis semua ide itu. Anda bisa menulisnya di mana saja. Jika Anda tidak membawa buku, Anda bisa menulisnya di catatan handphone dengan menuliskan garis besar dari ide yang muncul secara riang gembira itu.

Jika Anda terbiasa menulis secara keseluruhan dan detil tentang ide yang kemunculannya mendadak itu, maka tulislah dengan detil. Tetapi jika Anda merasa ribet harus menulis secara detil, maka tulis garis besarnya. Hal yang paling penting adalah tulis ide yang lewat agar Anda tidak membuang atau melupakan ide tersebut dengan sia-sia.

2.      Ide untuk Besok

Seringnya ketika kita gembira berlebihan ketika mendapat ide, ingin rasanya segera eksekusi hari itu juga sampai tuntas. Hal ini baik untuk dilakukan. Tetapi, tidak semua ide yang didapat hari ini dieksekusi dan dihabiskan untuk hari ini. Bisa jadi, beberapa ide yang telah dituliskan adalah ide untuk besok. Jadi, tidak perlu terburu-buru dalam eksekusi ide yang telah dicatat.

Ide yang telah ditulis dan dieksekusi untuk besok, bisa berfungsi sebagai pancingan untuk ide-ide selanjutnya.

3.      Menabung tulisan

Tips yang terakhir adalah menabung tulisan. Ketika Anda telah menuliskan ide yang berseliweran, maka eksekusi dalam bentuk tulisan utuh. Jika Anda terbiasa menulis quote, maka Anda dapat eksekusi ide menjadi tulisan motivasi atau kata-kata mutiara itu secara utuh. Lantas, tulisan yang telah utuh ini tidak serta merta Anda unggah di hari yang sama. Anda bisa menabungnya dan mengunggahnya ketika Anda mengalami kebuntuan. Dengan begitu, Anda akan terhindari dari rasa stres akibat writer’s block.

Bagi para penulis, tabungan tulisan ini sangat penting. Apalagi seorang penulis blog yang harus mengisi konten blog miliknya. Nah, tabungan ini bisa Anda unggah ketika Anda benar-benar tidak memiliki ide lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Investasi Ilmu, Emang Ada?

Tiga Poin Terakhir dalam Journal Activities

Indscript Creative dalam Sosial Media