Pengalaman Saya Menulis 30 Hari Penuh
Saya sebagai seorang penulis pemula, apalagi di bidang non-fiksi seperti artikel adalah hal yang sangat baru bagi saya. Sebelum saya menulis artikel tentang Milad-15 Indscript Creative Bandung, boleh dong saya berbagi pengalaman saat mengikuti event Milad-15 Indscript Creative.
Jadi begini, apa
yang saya rasakan selama menulis sebanyak satu artikel setiap hari selama 30
hari penuh adalah saya merasa berat pada awalnya. Tentu saja berat, saya yang
seringnya menulis hal-hal fiksi, hal-hal yang penuh dengan imajinasi, khayalan,
dan penemuan idenya harus melalui proses domblong alias melamun itu
harus jungkir balik menulis artikel dengan ide yang harus cepat dapatnya dan
serba spontan dan dadakan meskipun bukan berupa tahu bulat.
Tantangnya itu
lho, tidak hanya satu, tapi ada tiga kalau berdasarkan pengalaman saya.
Pertama, menulis setiap hari, yang minimal saya patok 500 kata dalam satu
artikel selama 30 hari penuh. Apakah itu berat? Jawabannya sudah pasti “iya.”
Kedua, ini yang mulai berat, adalah menemukan ide setiap hari dan harus
cepat-cepat ditulis, kalau tidak segera di eksekusi, wah bisa-bisa ide itu
menjadi tidak setia lagi di kepala saya. Ketiga, ini yang bagi saya menjadi
sangat berat, yakni meluangkan waktu untuk menulis dan tetap menjaga semangat
dalam menulis.
Rasa malas dan
menunda-nunda adalah godaan terberat yang datangnya dari diri sendiri. Memang
benar kata pepatah, lawan yang paling sulit adalah diri sendiri. Ketika
malas mulai menguasai diri, muncul ke permukaan, saya harus melawan rasa malas
yang mana ia muncul dan berasal dari diri sendiri. Memang berat melawan diri
sendiri, padahal harusnya kita menyayangi diri sendiri.
Lantas,
bagaimana saya bisa tetap menjaga rasa semangat menulis? Nih, saya kasih tips
ala-ala. Tentu saja ala saya.
1. Ingat impian.
Sebagai
seseorang yang sudah terbilang dewasa, tentu impian masih tetap bersarang di
dalam dada. Kalau udah urusan soal
impian, rasanya bener-bener mau dicapai. Dengan segera. Dengan instan. Dengan
sekali kedip langsung tercapai. Namun nyatanya, mimpi memang harus diraih
dengan kerja keras, pantang menyerah, dan yang terpenting adalah tidak lupa
kalau punya mimpi itu.
Ya, sudah bisa
ditebak ya mimpi saya ini apa.
2. Tidak ada yang sia-sia
Hal-hal besar
itu dimulai dari hal-hal kecil, jadi jangan sia-siakan hal-hal kecil. Dan usaha
sekecil apa pun, tidak ada yang sia-sia. Wuah, banyak kata ‘sia’ ya, kok jadi
ingat nama penyanyi Sia. Eh..
Oke balik lagi
ke pembahasan. Jadi, saya dahulu saya pernah diberi nasihat oleh kakak tingkat
sewaktu di SMA. Nah, nasihat itu yang selalu saya ingat. Semua yang kita
lakukan, tidak ada yang sia-sia, dan usaha sekecil apa pun tidak ada yang
sia-sia.
Hal paling menantang selanjutnya adalah ‘materi’ penulisan. Saya sudah pernah membaca tips dan trik menulis dengan teratur dan ide sudah ditentukan sehingga menulis menjadi gampang. Pada akhirnya, materi yang saya tuliskan adalah materi yang saya sukai dan dengan gaya penulisan yang saya sukai pula. Mungkin, jika Anda adalah tipe seperti saya, yang menulis karena suka. Ya sudah, tulis saja. Tetapi, sebagai tantangan, saya memilih materi yang sudah disediakan oleh tim Indscript Creative, dan memilih dengan sangat lama, sekiranya materi mana yang saya suka. Dan, voila! Jadilah sebuah tulisan artikel.3. Yang saya sukai
Komentar
Posting Komentar