Rambut Itu

Rambut Itu

Bicara soal anggota tubuh. Aku punya cerita tentang mereka. Bukan cerita sih, tapi kalo dibilang filosofi juga bukan, trus apa ya namanya? Okelah aku sebut aja ini cerita. Jadi gini, aku mau bahas dari yang paling atas, bagian kepala.
Oke, di kepala ada rambut, bagi aku rambut punya ceritanya sendiri. Dia adalah mahkota bagi perempuan, tapi bagi pria juga dong harusnya. Bagiku rambut memiliki dampak di wajah. Ketika rambutmu panjang, ketika rambutmu pendek, ketika dikuncir, digelung, semua itu yang kamu lakukan memengaruhi wajahmu. Buat cewe pasti ada bedanya, aura yang keluar dan keliatan terasa berbeda ketika rambut ini dimodel seperti apa aja. Apa kalian sadar, ia tak pernah mengeluh ketika ia harus dimodel seperti apapun, bahkan ketika bentuknya harus diubah. Tak pernah mengomel “mengapa kau ubah bentukku?”. Bentuk berontaknya kalau rambut ini sudah rusak. Bercabang. Kaku. Kering. Beruban belum waktunya. Kusam.
Rambut itu perlu dirawat bukan diruwet. Bagian tubuh yang penting, yang memberi pengaruh pada tampilan. Pengaruh pada wajah. Nah kalo yang ngga punya rambut gimana dong? Itu sudah keputusan yang punya kepala, ga perlu dipusingin. Kalo dia nyaman dengan tidak ada rambut ya tak apa.
Rambut pun tak mengomel ketika dipotong habis. Ia tak iri dengan orang lain yang ada rambutnya, yang iri adalah orangnya, bukan rambutnya. Rambut pun tak mengomel ketika ia berubah warna karena usia pemilik. Menjadi uban adalah alami. Rambut tak pernah memperkarakannya. Kalau rambut saja tidak memperkarakan, mengapa pemilik memperkarakan?
Hmm.. ini cuma tulisan kecil dari penulis, tidak ada maksud jelek apapun. Ini cuma curahan yang ada di pikiran penulis yang dituangkan ke dalam tulisan ini. Hehe
Sekian dulu yak ceritanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Investasi Ilmu, Emang Ada?

Tiga Poin Terakhir dalam Journal Activities

Indscript Creative dalam Sosial Media